Minggu, 03 Mei 2009

ASKEP KELUARGA

TUGAS KELUARGA DALAM PERKEMBANGAN ANAK
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sestem keluarga meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antara anggotanya di sepanjang waktu. Pada setiap tahapnya memeliki tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.

Perawat keluarga perlu memahami setiap tahap perkembangan keluarga serta tugas-tugas perkembangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanya masalah keperawatan yang muncul pada tahap perkembangan yang sedang dijalani. Tindakan keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu: pontensial, risiko dan actual.

Untuk masalah pontensial perawat berupaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan keluarga sedangkan untuk masalah resiko perawat melakukan tindakan untuk mencegah adanya masalah pada tahap berikutnya. Pada kondisi lain perawat berhasil mendeteksi keluarga yang belum sama sekali memenuhi tugas-tugas perkembangannya maka masalah keperawatan yang muncul bersifat actual tindakan keperawatan yang diberikan bersifat; promotif dan jika perawat menemui keluarga yang belum sepenuhnya memenuhi tugas-tugas perkembangannya maka masalah yang muncul adalah actual dan resiko. Dengan demikian perawat melakukan tindakan promotif dan preventif.


TUGAS KELUARGA DALAM TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN

Tahap perkembangan keluarga dibagi sesuai dengan kurun waktu tertentu yang dianggap stabil, keluarga dengan anak pertama berbenda dengan keluarga dengan anak remaja. Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik namun secara umum seluruh kelurga mengikuti pola yang sama.
Tiap tahap perkembangan membutuhkan tugas-tugas keluarga agar dapat melalui tahap tersebut dengan sukses.

Tugas-tugas keluarga dalam tahap-tahap perkembangan ( Friedman,1998) yaitu :

Tahap I. Pasangan Baru ( Keluarga Baru )

Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing. Karena masih banyak yang kita temui keluarga baru yang tinggal dangan orang tua, maka yang dimasuk dengan meninggalkan keluarga disini bukanlah secara fisik, namu secara psikologis keluarga tersebut sudahmemiliki keluarga baru.
Dua orang yang membentuk keluarga perlu mempersiapkan kehidupan keluarga yang yang baru karena keduannya membutuhkan penyusaian peran dan fungsi sehari-hari, masing–masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya misalnya kebisaan makan, tidur, bangun pagi dan lain-lain.

Tugas perkembangan keluarga dalam tahap ini yaitu :
1.Membina hubungan intim yang memuaskan
2.Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social
3.Mendiskusikan renana memiliki anak, kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan anak dan jumlah anak yang diharapkan.

Tahap II Keluarga Kelahiran Anak Pertama Child-bearring Keluarga yang menantikan kelahiran di mulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.kelahiran bayi pertama memberikan perubahuan yang besar dalam keluarga,sehingga pasagan harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan bayinya sering terjadi dengan kelahiran bayi,pasangan merasa diabaikan karna fokos perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi
Kehamilan dan kelahiran bayi perlu dipersiapkan oleh peasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan.

Tugas perkembangan keluarga dalam tahap ini yaitu :
1.Persiapan menjadi orang tua
2.Adaptasi dengan perubahan anggaota keluarga : peran,aintraksi,hubungan seksual,dan kegiatan lain.
3.Mertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
Peran utama perawat keluarga dalam tahap ini adalah mengakaji peran orang tua, bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi. perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.

Tahap III Keluarga dengan tahap prasekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak usia 5 tahun, keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan sagat tergantung pada orang tuanya kedua orang tua harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga kehidupan anak,suami,istri dan pekerjaan dapat terpenuhi.
Orang tua menjadi arsitek keluarga dalam merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga agar kehidupan perkawinan tetap utuh dan langgeng dengan cara menguatkan hubungan kerja sama antara suami istri.Orang tua mempunyai peran untuk menstimulasi perkembangan individual anak khususnya kemandirian anak agar tugas perkembangan anak pada fase ini tercapai.

Tugas Perkembangan Keluarga Pada Tahap ini yaitu :
1. Memenuhi kebutuhan anggata keluarga seperti kebutuhan tempet tinggal,privasi dan rasa aman.
2. Membantu anak untuk bersosialiasi
3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang jaga harus terpenuhi
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5. Pembagian waktu untuk individu,pasangan dan anak (tahap paling repot)
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak

Tahap IV. Keluarga Dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk selah pada usia 6 tahun.Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal,sehingga keluarga sangat sibuk.Selain aktivitas di sekolah,masing-masing anak memiliki aktivitas dan minat sendiri.Demikian pula orang tua yang mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak.Untuk itu keluarga perlu bekerja sama untuk mancapai tugas perkembangan.

Tugas Perkembangan keluarga pada tahap ini yaitu :
1. Membantu sosialisasi anak,tetangga,sekolah dan lingkungan
2. Mempertahankan keintiman paangan
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meninggkat,termasuk kebutuhan untuk meninggkatkan kesejahteraan anggota keluarga
Pada tahap ini orang tua perlu belajar berpisah dengan anak,memberi kesempatan kepada anak,memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi baik aktivitas di sekolah maupaun luar sekolah.

Tahap V. Keluarga dengan Anak Remaja.
Tahap ini dimulai pada saat anak berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian,yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya.Tujuan keluarga ini adalah melepaskan anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.seperti pada tahap-tahap sebelumnya.

Tugas Perkembangan Keluarga pada tahap ini yaitu : 1. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa dan meninggkat otonominya.
2. Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga.
3. Mempertahankan komunikasi tebuka antara anak dan orang tua.Hindari perdebatan,kecurigaan dan permusuhan.
4. perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

Ini merupakan tahapan yang paling sulit,karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab (mempunyai otoritas terhadap dirinya sendiri yang berkaitan dengan peran dan fungsinya). Sering kali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasab untuk melakukan akivitas sementara orang tua mempunyai hak untuk melakukan aktivitasnya sementara orang tua mempunyai hak untuk mengontrol aktivitas anak.Dalam hal ini orang tua perlu enciptakan komunikasi terbuka,menghindari kecurigaan dan permusuhan sehingga hubungan orang tua dengan remaja tatap harmonis.

Tahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat terakhir meninggalkan rumah.Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau jika ada anak yany belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri.

Tugas Perkembangan Keluarga pada Tahap ini yaitu :
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Membamtu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5. Pemantauan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk membembentuk keluarga sendiri dan tetap membantu anakterakhir untuk mandiri.Pada saat semua anak meninggalkan rumah, pasangan perlu menata ulang dan membina hubungan suami istri seperti pada fase awal.
Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat anak dan merasa ‘kosong’ karena anak-anak sudah tinggal serumah lagi. Untuk mengatasi keadaan ini orang tua perlu melakukan aktifitas kerja, meningkatan peran sebagai pasangan, dan memelihara hubungan dengan anak.

Tahap VII. Keluarga usia Pertengahan
Tahp ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa fase ini dirasakan sulit karena masalah lanjut usia, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua.

Tugas Perkembangan keluarga pada Tahap ini yaitu:
1. Mempertahankan kesehatan
2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak
3. Meningkatkan keakraban pasangan
Setelah semua anak meninggalkan rumah,maka pasangan berfokus untuk mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktivitas : polo hidup yang sehat, deit seimbang, olahraga rutin, menikmati hidup dan pekerjaan,dan sebagainya.Pasangan juga mempertahankkan hubungan dengan terman sebaya dan keluarga anaknya dengan cara mengadakan pertemuan keluarga antar generasi (anak dan cucu )sehingga paangan perlu semakin dieratkan dengan memperhatikan ketergantungan dan kemandirian masing-masing pasangan.

Tahap VIII. Keluarga Usia lanjut Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu pasangan pensiun,berlanjut salah satu psangan meninggal.Proses berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal. Proses lanjut usia dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat di hindari karena berbagai stressor dan kehilangan pekerjaan serta perasaan menurunnya produktivitas dan fungsi kesehatan.Dengan memenuhi tugas-tugas perkembangan pada fase ini diharapkan orang tua mampu beradaptasi menghadapi stressor.

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini yaitu :
1. Mempertahankan suasana rumah yang menyenanakan
2. Aadaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan,teman,kekuetan fisik, dan pendapatan
3. Mempertahankan hubungan dengan anak dan social masyarakat
4. Melakukan ‘Live review’

Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini.Lanjut usia umumnya ;Lebih dapat beradaptasi tinggal di rumah sendiri dari pada tinggal bersama anak-anaknya.Menurut hasil rist Day and Day (1993).Wanita yang tinggal dengan pasangannya memperlihatkan adaptasi yang lebih posittif dalam memasuki masa tuanya dibandingkan wanita yang tinggal dengan teman-teman sebayanya.Orang tua juga perlu melakukan ‘life review’denan mengenang pengalaman hidupnya berkualitas dan berarti.

SENAM ASTHMA

Pengertian
Senam adalah upaya mempertahankan kondisi baik fisik maupun ental sehari-hari.Gerakan senam selain berfungsi sebagai pemeliharaan kelenturan otot dan syaraf juga sebagai metode peregangan/pemanasan sebelum latihan berat.Gerakan senam ditambah dengan olah pemanasan dapat pula membantu mengurangi kelelahan dan memberikan perasaan rekreatif/relexasi terhadap mental sehingga berfungsisebagai pereda ketegangan/stress.jelas benar,sungguh-sungguh dan teratur.

Senam Pernapasan
Senam pernafasan adalah suatu olahraga pernafasan untuk melatih pernafasan dalam.Dimana,manfaatnya untuk memberi keseimbangan energi, pikiran dan tubuh, melatih kelenturan tubuh, dan dapat memperpanjang umur.Contoh relaksasi : Lakukan senam pernafasan ini sambil berbaring terlentang dengan lengan di samping, telapak tangan menghadap ke atas, dan kedua kaki sedikit terbuka. Pejamkan mata dan coba menarik nafas dalam-dalam untuk menghilangkan semua ketegangan.

Senam napas sehat adalah terapi latihan untuk penderita asthma inipun kurang aktip bila tidak dilakukan di rumah oleh penderita asthma itu sendiri.Dengan senam napas sehat penderita akan mendapatkan pola latihan tertentu,berkelompok sehigga lebih bersemangat untuk melakukannya.senam ini efekti untuk mengurangi frekwensi serangan asthma.
Poblem yang dihadapi penderita asthma adalah :
1. Adanya kondisi saluran napas yang hipersensitif sehingga mudah menyempit jika mendapat rangsangan sehingga timbul kesulitan bernapas,baik inpirasi maupun ekspirasi(terutama ekspirasi).Juga menghilangkan kondisi yang selalu menegang(memendek dan kaku) otot-otot tersebut,sehingga memudahkan pernapasan yang benar dan memperbaiki postur tubuh .
2. program terapi latihan
Latihan pernapasan
Latihan pernapasan (berating Exercice) yang di dalamnya terdapat latihan-latihan yang bertujuan memperbaii kelenturan rongga dada serta diafragma.tujuan utama pada penderita asthma adalah untuk melakukan pernapaan yang benar.


Pada penderita asthma latihan pernapasan selain ditujukan untuk memperbaiki fungsi alat pernapasan,juga bertujuan melatih penderita mengatur pernapasan pada saat akan datangnya serangan asthma.Latihan pernapasan utama bagi penderita asthma adalh latihan napas perut/diafragma khususnya di dalam latihan pada saat mengeluarkan napas(ekspirasi)dilakukan secara aktif,sedangkan sedangkan sewaktu menarik napas,lebih banyak pasip.Mengeluarkan apas melalui mulru yang mencucu seperti sewaktu meniup lilin atau bersiul,pelan-pelan dengan mengempiskan dinding perut.Sewaktu inspirasi dindig perut relaks(pasif)dan udara masuk ke paru-paru melaalui hidung.

b.latihan relaksasi
latihan relaksasi pada penderita asthma bertujuan mencapai kondisi relaaks yang baik sewakyu serangan asthma terjadi maupun dari luar serangan yang ingin dicapai oleh penderita secara spontan dapat relaksasi,baik pada otot-otot pernapasannya maupun mentalnya,pada saat serangan terasa akan datang atau sedang dalam serangan.Terapi latihan untuk penderita asthma
Tujuanya :
Memperbaiki kelenturan (fleksiblitas) rongga dada,sehigga dapat mengenbang-kempis secara optimal,memperbaiki kelenturan dan kekuatan diafragma singga diafragma bisa optimal.
Menegangkan otot-otot pernapasan yang selain memperbaiki kelenturan rongga dada,mengontrol napasnya,meskipun masih sesak.hal ini memberi rasa percaya diri dan membuet penderita menjadi lebih rileks.

SENAM ASTHMA
Pada penderita asthma obat saja belum cukup, olahraga / latihan sangat diperlukan untuk mengontrol asthma. Senam asthma merupakan salah satu upaya untuk pengobatan dan pencegahan bagi penderita asthma. Penderita asthma dianjurkan untuk menbgikuti senam asthma, agar sekitar 30 menit senam ini akan memberikan hasil jika dilakukan sedikitnya 6-8 minggu.
Senam asthma tidak berbeda dengan senam pada umumnya, adapun rangkaian senam asthma :
1. Pemanasan : Dimulai dengan pemanasan
2. Pemanasan inti :
Latihan inti A
Bertujuan untuk melatih cara berpikir yang efektif bagi penderita asthma. Dengan cara menarik napas dan mengeluarkan napas lebih ;lama 2 hitungan.
Latihan B : Bertujuan untuk melepaskan otot – otot menjadi sanatai sehingga irama yang ritnis. Otot – otot menjadi santai sehingga mempermudah pernapasan dan ekspeklorasi.
3. Aerobik : Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan Pembakaran 02 Tinggi Untuk Meningkatkan Hembusan Napas Dan Disesuaikan Dengan Kondisi Dan Usia Peserta Senam Asthma.
4. Pendingin : Diakhiri pendinginan dalam pendinginan dilakukan gerakan – gerakan lambat agar otot – otot kembali seperti keadaan semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik napas pelan-pelan.

Manfaat Senam Asthma
1. Otot pernapasan menjadi kuat, leatur, terlatih
2. Dapat bernapas dengan benar jika terjadinya serangan asthma
3. Mudah batuk dan ekspeklorasi (pengeluaran lendir)
4. Mudah mengatasi serangan
5. Aktifitas fisik maksimal
6. Kwalitas hidup lebih baik

Efek samping yang timbul dapat berupa serangan asthma bertambah berat atau timbulmya serangan pneumotoraks (kermpes paru). Oleh karena itu beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan senam asthma.yaitu
· Tidak dalam seraangan asthma
· Tidak dalam serangan gagal hantung
· Tidak dalam kondisi kesehatan yang menurun (flu, kurang tidur, baru sembuh dari sakit dan lain – lain)

PELAKSANAAN UJIAN AKHIR PROGRAM PRODI D-IV BIMA

Ujian Sdr. Ummu Sholeha Prodi D-IV Keperawatan Bima Jurusan Keperawatan adalah salah satu prodi yang berada dalam lingkup Poltekkes Mat...