Rabu, 30 September 2009

PROFESIONALISME KEPERAWATAN DI ERA PASAR BEBAS


Era reformasi telah membawa perubahan nyata pada segala sisi kehidupan masyarakat Indonesia, baik secara pribadi, kelompok bahkan pada tataran organisasi; politik, birokrasi pemerintah maupun swasta, menuju kearah keadaan yang lebi baik.
Di Bidang Kesehatan misalnya adanya tuntutan reformasi seperi isu desentralisasi bidang kesehatan menjadi isu-isu menarik yang perlu dibahas dan dikaji lebih jauh lagi terkait dengan tuntutan kebutuhan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih berkualitas. Hal ini membutuhkan pemahaman yang nyata bagi tenaga kesehatan akan pendekatan pelayanannya kepada masyarakat dengan paradigma SEHAT, dimana titik sentralnya adalah MANUSIA.
Oleh karena itu pada era kesejagatan ini PERAWAT selaku tenaga Keperawatan hendaknya mempersiapkan diri secara baik dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek keadaan dan kejadian atau peristiwa yang terjadi saat sekarang dan masa yang akan datang.
Keperawatan sebagai pelayanan / asuhan profesional bersifat humanistik dengan pendekatan holistik dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi pada kebutuhan objektif klian, mengacu pada standar profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntutan utama.

Ada Empat faktor yang terkait dengan proses profesionalisasi adalah :
1. Pengembangan Pendidikan Tinggi Keperawatan
2. Pengembangan Pusat Penelitian Keperawatan
3. Penataan Standar Praktik Keperawatan Profesional melalui
Undang-Undang Praktek Keperawatan (Kepmenkes. No. 1239 Thn. 2004)
4. Pendayagunaan Konsil Keperawatan - Pokja Keperawatan.

Pendidikan Keperawatan merupakan Institusi memiliki peranan besar dalam mengembangkan dan menciptakan proses profesionalisasi para tenaga keperawatan. Pendidikan Keperawatan mampu memberikan bentuk dan corak tenaga yang pada gilirannya memiliki tingkat kemampuan dan mampu menfasilitasi pembentukan komunitas keperawatan dalam memberikan suara dan sumbangsih bagi profesi dan masyarakat (Ma'rifin : 1999).
Ada beberapa perubahan mendasar terkait Pelayanan Kesehatan memasuki abad 21, dan perubahan-perubahan tersebut merupakan dampak perubahan : Ekonomi, Kependudukan, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan IPTEK, serta Tuntutan Profesi. Dampak perubahan-perubahan tersebut membawa dampak terhadap perubahan praktik keperawatan, pendidikan keperawatan, dan perkembangan IPTEK Keperawatan. Oleh karena demikian Perawat di masa yang akan datang akan menghadapi suatu kesempatan dan tantangan yang sangat luas, sekaligus suatu ancaman.

Selasa, 01 September 2009

STANDAR KOMPETENSI KEPERAWATAN LANJUT

Program Kerja PPNI : 2007 - 2010
Bidang Pendidikan & Latihan (Forum)


Standar kompetensi
keperawatan lanjut
(advanced)

Latar Belakang
Praktek keperawatan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan klien, yang pada dasarnya adanya ketidak mampuan, ketidak tahuan dan ketidak mauan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-hari. Kecenderungan kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan saat ini sudah mengarah pada adanya pelayanan keperawatan khusus (spesialistik) yang merupakan pelayanan keperawatan tingkat lanjut dimana memberi penekanan pada pelayanan kesehatan dasar (primer), pelayanan / asuhan komunitas, praktek kolaboratif, bergesernya pelayanan di rumah sakit pada pelayanan di komunityas, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal tersebut diatas menuntut perawat untuk mempunyai kompetensi dan peran yang lebih luas dari peran-peran yang ada saat ini, yang berorientasi pada asuhan yang berpusat pada klien dan komunitas. Praktek keperawatan lanjut (advanced) merupakan jalur karir perawat pada tingkat keperawtan klinik spesialis (clinical nurse specialist).

Asumsi
Praktek keperawatan lanjut dilaksanakan dalam lingkup praktek keperawatan secara menyeluruh, dinamis dan mempunyai batasan yang fleksibel. Praktek keperawatan lanjut merupakan aplikasi dari ilmu keperawatan lanjut yang menentukan bahwa praktek keperawtan berada pada tingkat lanjut dan bukan merupakan tambahan fungsi dari profesi lain.

Definisi dan Karakteristik
Praktek Keperawatan lanjut (advanced) menggambarkan tingkat praktek keperawatan lanjut yang menggunakan ilmu dan keterampilan keperawatan lanjut dalam memenuhi kebutuhan kesehatan klien (individu, keluarga, kelompok dan komunitas). Praktek keperawtan lanjut merupakan perluasan dari lingkup praktek keperawatan umum (generalis) yang berkontribusi terhadap pengembangan ilmu dan profesi keperawatan.
Karakteristik praktek keperawatan lanjut sebagai berikut :
1. Praktek keperawtan sepesialis (ahli) yang menggali ilmu keperawatan secara mendasar dari
teori keperawatan dan teori, pengalaman dan riset yang mendasari.
2. Mencakup ilmu riset dan keahlian klinik keperawatan secara mendalam disamping integrasi
berbagai disiplin ilmu lain dalam praktek keperawatan.
3. Memerlukan ilmu yang dalam dan luas yang memungkinkan perawat dapat memberikan
pelayanan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan klien yang kompleks.
4. Mencakup kemampuan untuk menjelaskan teori, dan dasar-dasar praktek keperawatan yang
empiris dan etis.
5. Berkontribusi terhadap pemahaman dan pengembangan ilmu keperawatan berdasarkan
"evidence" melalui pelibatan riset keperawatan.
6. Mempengaruhi praktek yang dilaksanakan perawat dengan cara memfasilitasi integrasi ilmu
berdasarkan riset ke dalam praktek keperawatan.
7. Mencakup perencanaan, koordinasi, implementasi dan evaluasi progrram untuk memenuhi
kebutuhan klien melalui kerjasama dan kolaborasi intersektor.
8. Memerlukan kemampuan analisa kritis dan mempengaruhi kebijakan kesehatan.
9. Menunjukkan otonomi dan kemandirian dalam substansi keperawtan dengan tingkat
akountabilitas yang tinggi.

Kompetensi
Praktek Keperawatan lanjut ditunjukkan dengan serangkaian kompetensi inti yang merupakan ilmu, keterampilan, kemampuan mengambil keputusan (personal judgments) serta atribut yang spesifik yang diperlukan bagi perawat register (RN) untuk melaksanakan praktek secara aman dan etis. Kompetensi pada praktek keperawatan lanjut mencakup 5 domain yaitu kompetensi klinik, riset, kepemilikan, kolaborasi dan agen pembaharu.
Kompetensi Klinik
1. Mengembangkan dan menggunakan berbagai strategi pengkajian secara holistic yang
berfokus pada klien (client-centre) baik untuk individu, kelompok maupun komunitas.
2. Membedakan data kuantitatif dari berbagai sumber data klien dalam situasi yang kompleks
dan membuat keputusan klinik.
3. Menunjukkan pemahaman yang dalam dan menganalisas interaksi yang kompleks yang
menunjukkan proses biopsikososial yang menentukan pengalaman hidup dan kesehatan klien.
4. Menggambarkan ilmu dan batang tubuh keilmuan keperawatan untuk menduga,
mengantisipasi dan menjelaskan respon klien secara luas terhadap masalah kesehatan
yang potensial dan actual.
5. Menggunakan berpikir kritis dan ketrampilan sintesa untuk mengambil keputusan dalam
situasi yang dinamis, kompleks dan kadang tak dapat diduga.
6. Terikat dengan klien dan anggota tim kesehatan lain dalam mengantisipasi, mendiskusikan
dan mengatasi isu moral dan etik yang sesuai dengan asuhan klien pada tingkat individu dan
organisasi.
7. Menggunakan intervensi yang multiple (misalnya interpersonal, pengajaran, ‘coaching’,
konseling, teknologi dan farmasi) untuk mencapai kesehatan dan kualitas kehidupan klien.
8. Mengkordinasikan perencanaan asuhan dan mobilitas klien dan sumber-sumber lain untuk
mencapai status kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi.
9. Memberikan perlindungan (advokasi) atas nama klien, perawat dan anggota tim kesehatan
lain untuk meningkatkan dan memperbaiki status kesehatan klien individu dan komunitas di
area praktek.
10.Memonitor dan mengevaluasi dokumen sebagai hasil dari pengambillaan keputusan dan
intervensi keperawatan.
11. Menggunakan contoh-contoh klinik untuk menyusun ilmu keperawatan baru dan
mengembangkaan standar baru terkait dengan asuhan, program dan kebijakan dalam area
praktek.
12.Mendidik perawat lain dan klien tentang hubungan antara intervensi dan hasil yang
diharapkan dalam rangka mempengaruhi pelayanan kesehatan.

Penelitian dan Riset
1. Mengidentifikasi dan melaksanakan riset yang sesuai dengan praktek dan bertindak sebagai
peneliti utama atau sebagai kolaborator dengan anggota tim lain atau komunitas.
2. Mendiseminasikan dan memfasilitasi pelaksanaan pembaharuan dan aplikasi temuan riset
yang sesuai dengan praktek keperawatan.
3. Mengaplikasikan teori yang luas dan riset yang relevan dalam praktek klinik.
4. Mengevaluasi praktek pra tingkat individu, dan system dalam hubungannya dengan
penemuan riset saat ini.
5. Menginterprestasikan hasil temuan riset dan mengaplikasikannya dalam praktek klinik.

Kepemimpinan
1. Mengembangkan pendekatan yang inovatif untuk praktek yang kompleks dan menilai
program.
2. Menunjukkan pemahaman tentang isu hukum dan sosial politik yang mempengaruhi
pengambilan keputusan dan mengembangkan strategi untuk mempengaruhi pencapaian
tujuan dan kebijakan kesehatan.
3. Berpartisipasi dan menunjukkan kepemimpinan pada dan antar disiplin ilmu yang
berhubungan dengan pengembangan kebijakan dan prosedur, pendidikan atau riset dalam
area praktek.
4. Menunjukkan kepemimpinan dalam kegiatan dan pengembangan profesional.
5. Menunjukkan visi praktek keperawatan dalam konteks system pelayanan kesehatan yang
luas.
6. Memberikan konsultasi untuk kolega dan klien.
7. Bertindak sebagai mentor untuk kolega perawat untuk meningkatkan dan mendukung
praktek keperawatan.
8. Menginterprestasikan dan mengorganisasi data yang didapat dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi menjadi informasi yang dapat mempengaruhi
praktek keperawatan dan berkontribusi terhadap ilmu dan perkembangan profesi
keperawatan.

Kolaborasi
1. Berkomunikasi secara efektif dengann klien dan anggota tim kesehatan lain.
2. Menunjukkan sikap menghargai ilmu dan praktek anggota tim kesehatan lain dalam tim
pelayanan kesehatan.
3. Melakukan pengambilan keputusan secara bersama dengan klien dan anggota tim kesehatan
lain.
4. Menunjukkan ilmu dan keterampilan dalam menyelesaikan konflik mencakup kemampuan
untuk menganalisa, mengelola dan negosiasi.
5. Menunjukkan pemahaman dan menerapkan teori yang berhubungan dengan dinamika
kelompok, peran dan teori organisasi.
6. Berkontribusi dalam proses peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

Agen Pembaharu
1. Mengelola perubahan secara efektif, menunjukkan ilmu pengetahuan tentang proses
berubah.
2. Menunjukkan ilmu dan ketrampilan dalam pembangunan koalisi.
3. Menunjukkan atribut seperti sikap asertif dan keterampilan mendengar dan mengatasi
konflik.


DPD.II- PPNI KOTA BIMA NTB.

PELAKSANAAN UJIAN AKHIR PROGRAM PRODI D-IV BIMA

Ujian Sdr. Ummu Sholeha Prodi D-IV Keperawatan Bima Jurusan Keperawatan adalah salah satu prodi yang berada dalam lingkup Poltekkes Mat...